26 November 2014




Fungsi Hujan Dalam Al-Qur'an

1. Hujan membawa rasa gembira
Saat hujan turun, ada rasa gembira di hati. Terutama bagi anak-anak, hujan adalah kesenangan tersendiri bagi mereka.
Dalam Surat Ar-Rum ayat 48:

"Dialah Allah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira."

2. Hujan sebagai penyebab datangnya rezeki 
Tidak semena-mena Allah menurunkan hujan, kecuali ada manfaat bagi manusia. Diantara manfaat itu adalah hujan sebagai sumber rezeki, dimana bermacam buah-buahan tumbuh dengan subur. Dengan adanya hujan, manusia menciptakan payung, jas, genting, menjual makanan & minuman hangat. Hujan menjadi inspirasi dan sarana untuk mencari rezeki.
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 22:
"Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui."

3. Hujan sebagai penyubur tanah yang tandus
Pada dasarnya Allah menurunkan hujan bukan untuk mendatangkan bencana banjir seperti yang kerap terjadi di perkotaan, melainkan hujan adalah siraman langit untuk bumi yang tandus, gersang, kering kerontang. Allah menurunkan hujan agar manusuia berfikir betapa hebatnya tanda-tanda kebesaran Allah, dan betapa lemah tak berdaya manusia menandingi kuasa Allah.
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 164:
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi yang pernah tandus, dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; (disana) terdapat tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi mereka yang berfikir."

4. Hujan sebagai sarana air minum 
Air hujan bisa diminum langsung dan tidak berbahaya, asalkan kita meminumnya langsung menengadah ke langit. Meminum air hujan bisa berbahaya jika airnya melewati genting rumah atau dahan ranting pohon yang kotor berdebu.
Dalam Surat An-Nahl ayat 10:
"Dialah, Yang telah menurunkan hujan dari langit untuk kamu, airnya dapat menjadi minuman, juga dapat menyuburkan tumbuh-tumbuhan untuk kepentingan ternakmu."


5. Hujan sebagai pelipur lara dari kegalauan
Hati mendadak lapang, jiwa mendadak tegar menghadapi permasalahan hidup. Hujan turun seakan menjadi pelipur lara dari kegalauan, hujan dapat menjadi penghibur bagi mereka yang sedang putus asa, penat, gundah, resah dan gelisah.
Dalam Surat Asy-Syura ayat 28:
"Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji."


6. Hujan sebagai berkah Tuhan
Ketika masih SD dulu, dalam pelajaran Biologi, kita dikenalkan dengan proses reproduksi pada tumbuhan, yaitu proses penyerbukan dan pembuahan, dimana ada elemen alam yang membantu serbuk sari menempel pada kepala putik sebuah bunga. Diantara elemen itu adalah air hujan. Ya... air hujan dapat membantu proses itu sehingga jadilah bunga-bunga yang indah, buah-buahan yang lebat, biji-bijian yang melimpah, dan pohon-pohon yang rindang.
Dalam Surat Qaf ayat 9:
"Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu aneka pepohonan dan tumbuhan biji-bijian."

7. Hujan sebagai pengisi sumber air di pegunungan
Dari manakah datangnya sumber air di pegunungan? Ya.... dari hujan. Gunung menyimpan air hujan yang dilindungi oleh pepohonan rindang, lalu mengeluarkannya menjadi mata air di kaki gunung, atau menyebarkannya lewat air terjun dan sungai-sungai untuk keperluan makhluk hidup di sekitarnya.
Dalam Surat Al-Mursalat ayat 27:
"dan Kami jadikan pada bumi itu gunung-gunung yang tinggi, dan Kami beri minum kalian dengan air tawar (yang merembas dari gunung-gunung itu)."

8. Hujan sebagai sarana air bersih
Air hujan itu air bersih, air suci. Alangkah kreatifnya orang-orang yang menampung air hujan sebagai sarana alternatif persediaan air bersih untuk keperluan sehari-hari.
Dalam Surat Al-Furqan ayat 48:
"Dialah Allah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira diantara kasih sayang-Nya, dan Kami turunkan dari langit; air (hujan) yang amat bersih,"

9. Hujan sebagai media untuk bersuci dari hadats, menghilangkan gangguan syaitan, menguatkan hati & melatih fisik
Dalam pelajaran Fikih bab Thaharah, ada pembahasan 7 macam air yang dapat dijadikan untuk sarana bersuci dari hadats dan najis, yaitu (1)air sumur, (2)air laut, (3)air danau, (4)air sungai, (5)air hujan, (6)air salju, (7)air embun. Nah... terkhusus untuk air hujan, selain dapat digunakan untuk bersuci, ternyata siraman air hujan dapat menghilangkan gangguan syaitan, menguatkan hati & melatih kekuatan fisik kita.
Dalam Surat Al-Anfal ayat 11:
"(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penentram dari-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu)."
.

Label:

posted by Kepinding @19.17 // 0 souls being nibbled


Home Page



WELCOME
to
BiLik Kepinding
_About_
  • Blog
  • Me
  • My Name
  • Sotoy Mode On
  • Ada Apa Dengan Sareupna
  • Dialektika Luqman
  • Hujan Dalam Al-Qur'an
  • Ketika Sastra Berpolitik
  • Korelasi Politik & Tasawuf
  • Positif Thinking
  • Memaknai Kata "Rokok"
  • Rupa Allah
  • Silaturahmi, Menyoal Etimologi
  • Sanggar Sastra
  • Tahun Kesedihan
  • Tentang Hari
  • Tentang Setan
  • Acak adut
  • Bangkit Itu...
  • Buta Politik
  • Gayus Tambunan
  • KTP Tanpa Kolom Agama
  • Malaikat Yang Gelisah
  • Manisnya Negeriku
  • Menciptakan Teroris
  • Model Manusia Ala Syafi'i
  • Mother Nature
  • Teko
  • Pemulung Sampah
  • Sesal Mahatma Gandhi
  • Pernyataan Sikap MUI Terkait Pemblokiran Situs Islam Online
  • Sahal Mahfudz
  • Terima kasih Malaysia
  • Qana'ah Aku
  • Angin Goeroen
  • Abu Nawas di DPD
  • Asparagus Vs Molokhia
  • Curi-curi Pandang
  • Domba = Embek
  • Feminin But Maskulin
  • Gembel Loba Bacot
  • Keroncongan
  • Maafkan Aku Tuhan!
  • Ninja Egypt
  • Paranormal St. Farouk
  • Perang Nyok !!
  • Reboisasi Tai Kebo
  • Sate Hijriyah
  • Tadabburrr
  • Ya Ahma... 3x
  • Ngigau DotKom
  • Aku Naluri
  • Aribieku
  • Berhentilah, Pak Tua
  • Berkasih
  • Bertarung
  • Biarkan Aku
  • Caliphate Itu
  • Globe Esok
  • Goblok Anakmu, Ibu
  • Intifadhah
  • Jas Apa?
  • Kelas Tambahan
  • Kudeta atau
  • Lelap
  • Madrasah Masa Depan
  • Malam Qadar
  • Mayday
  • Mendebur
  • Emansipasi
  • Menggeledah
  • Menghidu
  • Merasai
  • Monolog Sepi
  • Mumpung
  • Nomadic Chronicle
  • Pak Kumis
  • Paul et Verginie
  • Ramlah
  • Rongsok Senja
  • Sang Najmah
  • Sapu Lidi
  • Setak-setik
  • Terjegal
  • Terseret
  • The Stool Pigeon
  • Titip Peluk
  • Trotoar
  • Gemuruh
  • Aahh... 2020/1442
  • Bercakap Bersama Rabi'ah
  • Celoteh Demokrasi
  • Dialog Diri
  • Gigit Koruptor !!
  • Jalan Raya Kehidupan
  • Layar Listrik
  • Memaknai Rakyat
  • Menciptakan Teroris
  • Menikmati Demokrasi
  • Mrs. Suzanne
  • Prinsip Hidup
  • Polarisasi Media
  • Racau Terminal
  • Seragam SD
  • Surat untuk Pak Alwi
  • Teruntuk Adik
  • _Memoar_
  • Nurdin Bucek
  • Three Musketeers
  • Tragedi Jalan DAM
  • Ummu Alif
  • Galeri Koleksi
  • Dimana Pun Berada, Aku Akan Shalat
  • Inikah Kode Etik Perang Itu?
  • Kamar Bujang Goeroen
  • Perestroika
  • Tank Revolusi 25 Januari
  • Apa Kata Mereka Tentang Saya?
  • Kata Syahrul Fakhri
  • Kata Ramadhan El-Syirbuny