Kehidupan itu seperti jalan raya. Setiap kita sedang mengendarai kehidupan ini. Di jalanan pasti kita akan menghadapi kerikil, paku, lubang, ada jalanan menanjak, menurun, ada belokan, terjebak macet, ada polisi, dan tentunya ada aturan dan rambu-rambu.
Setiap orang akan memilih jalannya masing-masing. Ada orang yang menginginkan jalanan yang lurus, tanpa hambatan, ada juga yang memilih jalanan penuh liku, semuanya tergantung pada kita mau memilih jalan yang bagaimana dan seperti apa, dan tentunya kita akan menghadapi semua akibatnya, baik dan buruk, selamat atau celaka. Jika kendaraan kita rusak, atau ban-nya bocor, sepatutnya kita pergi ke bengkel. Jika bensin kendaraan kita habis, semestinya diisi ke pom.
Begitupun dengan hidup ini. Adakalanya kita kecelakaan, habis bensin, rusak, pilu, sedih, gersang, maka sewajarnya kita bergegas memperbaiki diri, memupuk diri dengan ilmu, mengambil hikmah dari kejadian-kejadian, meningkatkan spiritual, memperbaiki moral, menjunjung etika, melatih emosional, dan tidak terjun pada kesalahan yang sama. .